Rangkuman Kabar, Jumat (4/2) mengulas perkembangan domestik dan mancanegara, di antaranya penularan harian COVID-19 yang bikin deg-degan dan Facebook yang mencetak rekor, tapi bukan rekor yang bisa dibanggakan. Penasaran? Yuk, simak ulasannya berikut!
Presiden Joko Widodo meminta pemerintah untuk serius mengevaluasi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pasalnya, Indonesia terus mengalami lonjakan kasus harian COVID-19. Bahkan, angkanya sempat menembus 27.197 kasus pada Kamis (4/2).
Di samping itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk melengkapi dosis vaksin dan memperketat protokol kesehatan. Meski tingkat penularannya tinggi, Jokowi mengatakan bahwa varian Omicron yang merebak saat ini memiliki level fatalitas yang lebih rendah, sehingga masyarakat tidak perlu panik.
Lonjakan kasus yang berujung pada peningkatan level PPKM akan menghambat kegiatan ekonomi. Implikasinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I akan berada dalam ancaman, sama seperti kondisi ekonomi Indonesia ketika varian COVID-19 Delta merebak pertengahan tahun lalu.
Jika penyebaran Omicron kian parah, maka pemerintah dan Bank Indonesia nampaknya masih akan menggelontorkan stimulus ekonomi dengan jangka waktu lebih panjang. Akibatnya, beban keuangan negara pun ikut bertambah.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (persero) Darmawan Prasodjo mengatakan pasokan batu bara di 17 pembangkit, yang sebelumnya dinyatakan kritis, kini diharapkan bisa menopang operasi setidaknya dalam 15 hari.
Lebih lanjut, ia mengurai sejumlah upaya PLN demi menjaga pasokan listrik di tengah lonjakan harga batu bara dunia. Misalnya, meningkatkan pengawasan ketentuan domestic market obligation (DMO).
Selain itu, PLN juga membangun kerja sama dengan para pengusaha kapal melalui Indonesian National Shipowners Association (INSA) dalam mengawasi tindak-tanduk eksportir batu bara. Terakhir, PLN memperbaiki mekanisme perjanjian kontrak menjadi lebih tegas dan berjangka panjang.
Sebagaimana diketahui, pasokan batu bara domestik sempat kritis lantaran pengusaha batu bara mangkir dari kewajiban DMO. Hal ini bikin pemerintah geram, sampai-sampai menerbitkan larangan ekspor batu bara.
Pasokan batu bara yang terjaga akan membuat suplai listrik ke berbagai wilayah RI lebih stabil dan menopang kegiatan perekonomian masyarakat. Selain itu, jika pasokan batu bara listrik stabil, maka kecil kemungkinan bahwa kelangkaan sumber energi akan memperburuk laju inflasi domestik.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Metaverse Makin Laris, Laju Manufaktur RI Kian Manis
Induk usaha Facebook, Meta Platforms, kehilangan kapitalisasi pasar sebanyak US$237 miliar atau setara Rp3.409 triliun pada perdagangan Kamis. Jumlah tersebut memecahkan rekor tertinggi anjloknya kapitalisasi pasar dalam sehari di bursa saham Amerika Serikat yang sebelumnya dipegang Apple.
Penurunan valuasi yang dialami Meta sejalan dengan turunnya jumlah pengguna Facebook sebanyak 1 juta pengguna pada kuartal IV tahun lalu. Sayangnya, 1 juta pengguna harian yang susut tersebut berasal dari wilayah Amerika Utara, wilayah yang paling banyak menghasilkan keuntungan bagi Facebook lewat iklan.
Selain itu, Meta juga kehilangan US$10,2 miliar akibat kerugian Reality Labs, divisi yang bertanggung jawab atas headset Quest VR, perangkat lunak VR dan kacamata AR berikut dengan inisiatif terkait metaverse lainnya.
Namun, Meta mengklaim masih menghasilkan laba hampir US$40 miliar sepanjang tahun lalu, sebagian besarnya masih berasal dari pemasukan iklan.
Rontoknya valuasi facebook membawa sentimen negatif bagi jajaran emiten teknologi di Wall Street yang sempat jaya di awal pandemi. Kontribusi jajaran emiten teknologi yang turut terdampak sentimen negatif ini membuat bursa Wall Street ikut membara.
Namun, lebih parahnya lagi, rontoknya valuasi saham Facebook juga bisa bikin investor ogah membenamkan dana di saham teknologi, yang kini menopang 26,8% indeks S&P 500.
Harga acuan minyak mentah dunia menembus level US$90 per barel pada perdagangan Kamis, alias rekor tertingginya dalam delapan tahun terakhir!
Kemarin, harga West Texas Intermediate (WTI) terapresiasi lebih dari 2% menjadi US$90,23 per barel. Demikian pula Brent yang menanjak 1,7% dalam sehari ke level US$91 per Barel.
Hal ini terjadi gara-gara pelaku pasar khawatir bahwa suplai minyak bakal mengetat seiring memanasnya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina dan konflik Timur Tengah.
Para analis Wall Street bahkan memprediksi harga minyak bakal terus nanjak hingga level US$100 per barel. Kondisi ini bakal diperparah dengan menguatnya dollar AS dan melemahnya geliat ekonomi China.
Kenaikan harga minyak dunia akan membebani keuangan RI sebagai importir bersih minyak bumi. Ini juga berdampak pada inflasi global yang terus nanjak lantaran harga energi tidak kunjung jinak. Jika tensi geopolitik dan suplai tidak diperbaiki, reli harga minyak dunia bisa menjadi bahaya laten bagi pemulihan ekonomi global.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini