Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengulas Aspek Keuangan dan Prospek SoFi
shareIcon

Mengulas Aspek Keuangan dan Prospek SoFi

1 Sep 2023, 8:26 AM·Waktu baca: 11 menit
shareIcon
Kategori
Mengulas Aspek Keuangan dan Prospek SoFi

SoFi dikenal sebagai salah satu 'bintang baru' di dunia fintech dan keuangan digital. Lantas, bagaimana performa keuangan dan prospek sahamnya di masa depan?

Profil SoFi

SoFi didirikan di tahun 2011. Pada mulanya, perusahaan berfokuskan pada segmen pinjaman dana pendidikan, membantu para murid untuk refinance pinjaman mereka. Namun, perusahaan melakukan ekspansi pada Kredit Tanpa Agunan dan kredit pemilikan rumah (KPR). Saat ini, perusahaan sudah menawarkan produk yang lengkap agar pelanggan mereka dapat penawaran secara penuh pada aplikasi digital mereka, dimana memiliki fitur pembuatan akun secara digital, pembuatan kartu dan seluruh transaksi perbankan. Pasalnya, SOFI menjadi perusahaan publik melalui merger SPAC dengan Social Capital Hedosophia Corp V pada Mei 2021 dan mulai diperdagangkan di Nasdaq pada Juni 2021.

Segmen Bisnis SoFi

Industry Overview

Industri Pinjaman Pelajar

Di Amerika Serikat, terdapat dua tipe pinjaman pelajar yaitu federal dan swasta. Federal student loans dibentuk oleh pemerintah, dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh badan hukum dan termasuk keuntungan seperti bunga pinjaman tetap dan program rencana pembayaran berdasarkan pendapatan yang dimana tidak ditawarkan oleh pinjaman swasta. Di sisi lain, pinjaman swasta ditawarkan oleh perusahaan swasta (seperti bank, sekolah, atau serikat kredit) dan memiliki ketentuan yang ditentukan oleh pemberi pinjaman. SoFi  memasarkan pinjaman pelajar kepada mahasiswa pascasarjana dan bersaing dengan pemberi pinjaman lain serta pinjaman Direct PLUS yang didanai pemerintah.

Federal Reserve AS mengestimasikan warga Amerika untuk memiliki pinjaman pelajar sebesar US$1,75 triliun, termasuk lebih dari US$136 miliar pinjaman pelajar swasta, untuk menutup biaya kampus yang di atas batas pinjaman pemerintahan. Berbeda dengan pinjaman pelajar federal, pinjaman pelajar swasta memerlukan pengecekan kredit, biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dan tidak sefleksibel dalam program pembayarannya. 

Permintaan pinjaman swasta pun didorong oleh tiga faktor utama yakni: tingkat pendaftaran perguruan tinggi, biaya kuliah, dan batasan pinjaman federal. Mengutip JPMorgan, pasar program pascasarjana yang dibiayai oleh pinjaman federal berada di US$40 miliar secara tahunan, dapat merepresentasikan total pinjaman swasta sebesar US$600 miliar. Pasar ini pun sejatinya dapat menjadi kesempatan bagi SoFi.    

Per kuartal III 2022, SOFI menjadi perusahaan terbesar kedua pada industri pinjaman swasta. Selain SOFI, beberapa perusahaan yang menggeluti industri ini adalah Sallie Mae (SLM), Discover Bank (DFS), Citizens Financial Group (CFG), dan beberapa fintech dan non-bank lainnya. 

Private Student Loan Originations
Private Student Loan Originations (Sumber: SoFi, JPMorgan)

Industri Kredit Tanpa Agunan

Kredit Tanpa Agunan (KTA), dikenal juga sebagai Personal Loans, adalah pinjaman jangka pendek antara 1-7 tahun. Banyak orang memilih KTA untuk menggabungkan hutang kartu kredit, merenovasi rumah, atau kebutuhan mendesak lainnya. Keuntungan dari KTA adalah menawarkan keuntungan lebih tinggi bagi pemberi pinjaman dibandingkan pinjaman lain seperti hipotek. Uniknya, industri KTA yang tidak sekompetitif industri kartu kredit membuat biaya promosi lebih efisien. Sebagai bukti, diestimasikan bahwa SoFi mampu menghasilkan $50 dari setiap pinjaman baru dengan hanya mengeluarkan $1 untuk promosi.

Tesis Investasi

Potensi Kembalinya Pinjaman Pelajar - Refinancing

Pada akhir Mei 2023, Presiden AS Joe Biden dan House Speaker Kevin McCharthy telah memfinalisasi kesepakatan untuk menaikan debt ceiling, dimana juga mengakhiri moratorium pinjaman pelajar pada Agustus akhir mendatang. Total dana yang diakhiri pemerintah AS berjumlah ratusan miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman pelajar. Alhasil, harga saham SOFI sempat melonjak pada akhir Mei kemarin.

Penyebab dari kenaikan ini dikarenakan persepsi pelaku pasar atas SoFi yang menjadi penerima keuntungan dari moratorium pinjaman pelajar dari pemerintah AS. Dengan adanya moratorium ini, pelajar diharapkan akan memperpanjang durasi pinjaman mereka melalui SoFi, yang dimana SoFi mengalami perlambatan pertumbuhan pinjaman pelajar sejak 2020. Menurut para analis, kuartal III 2023 akan menjadi waktu penentuan dimana SoFi akan menerima berkah dari proses pembayaran ulang pinjaman federal. 

Bisnis refinancing tidaklah menarik saat ini jika melihat kondisi suku bunga saat ini di 5,25%. Hal ini dikarenakan produk SoFi yang menawarkan 10-20 tahun bunga pinjaman di rentang 6%-10% saja, dimana mempertipis margin yang akan diterima SoFi jika para peminjam memperpanjang pinjamannya. Sejatinya, bisnis pinjaman pelajar tidaklah lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan bisnis pinjaman personal. 

Menurut Pluang, dengan ekspektasi suku bunga yang sudah di puncak, saham SoFi bisa menjadi incaran kembali di akhir 2023 karena SoFi dapat diuntungkan dengan spread yang lebih tinggi dengan bunga promosi mereka. Dengan ini, diharapkan NIM dari SoFi pun akan bertumbuh lebih cepat dan membuat segmen pinjaman pelajar atraktif, yang sebelumnya kurang menarik.

Pertumbuhan Margin Sofi dalam Peminjaman Menjanjikan Potensi Besar

SoFi tercatat memperlihatkan pertumbuhan margin yang kuat dalam sektor peminjaman, sebuah indikator kinerja finansial yang menjanjikan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, margin kontribusi untuk segmen peminjaman SoFi telah meningkat secara signifikan, dari posisi negatif -46% menjadi positif 60%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan peningkatan efisiensi serta kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya mereka untuk mendapatkan keuntungan.

Contribution Margin SoFi (Sumber: Bloomberg, 2023)
Contribution Margin SoFi (Sumber: Bloomberg, 2023)

Tidak hanya itu, dengan pertumbuhan industri peminjaman konsumen di Amerika Serikat yang diperkirakan memiliki CAGR sebesar 22,9% hingga tahun 2027, SoFi memiliki kesempatan emas untuk memanfaatkan momentum ini. Ditambah lagi, loyalitas pelanggan yang ditunjukkan melalui penilaian positif di Comparably dengan skor 4,5/5 memperkuat prospek SoFi dalam mempertahankan dan memperluas pangsa pasarnya.

Pertumbuhan margin yang konsisten, seperti yang ditunjukkan oleh SoFi, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya operasional dengan efisien sambil meningkatkan pendapatan. Sebuah margin yang baik menandakan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dari setiap dolar pendapatan, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan keuntungan bersih. Dengan demikian, pertumbuhan margin yang konsisten dapat menjadi indikator keberlanjutan bisnis dan stabilitas kinerja keuangan perusahaan dalam jangka panjang.

Akuisisi Strategis dengan Biaya Dilusi Saham yang Signifikan

Di tengah persaingan yang kompetitif, SoFi telah menunjukkan komitmennya untuk inovasi melalui akuisisi Technosys., sebuah platform perbankan digital berbasis cloud dengan jejak langkah yang kuat di Amerika Latin. Namun, dalam langkah tersebut, SoFi mengeluarkan sekitar 88,7 juta saham, yang menyebabkan total dilusi saham sekitar 18,5% atau 9,25% per tahun sejak 2021. Sementara akuisisi seperti ini dapat mendukung pertumbuhan dan diversifikasi, dilusi saham dapat menekan nilai bagi pemegang saham eksisting.

Shares Outstanding SoFi (Sumber: Seeking Alpha)
Shares Outstanding SoFi (Sumber: Seeking Alpha)

Namun, ada dua sisi mata uang dalam akuisisi ini. Di satu sisi, Technosys menawarkan potensi pertumbuhan yang menggembirakan dengan memberikan SoFi akses ke pasar Amerika Latin dan memperkuat proposisi nilai bagi klien Galileo. Integrasi vertikal ini diharapkan mendorong inovasi lebih cepat, efisiensi operasional yang lebih besar, dan pertumbuhan. Di sisi lain, pembelian goodwill yang tinggi sebesar 77% untuk Technosys—jauh di atas rata-rata 50%—membawa risiko penurunan nilai di masa depan dan mengindikasikan potensi pembayaran berlebihan.

Kualitas Portofolio Pinjaman SOFI yang Unggul

SOFI bukan sekadar perusahaan pinjaman; perusahaan ini merupakan pelopor dalam menetapkan standar kualitas peminjam. Melalui pendekatan ketat dalam proses pemberian pinjaman, SOFI berhasil menekan charge-off rate dari 2.97% di Q1 menjadi 2.94% di Q2. Ini adalah indikator jelas dari keandalan dan keberlanjutan model bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.

Dengan pendapatan rata-rata peminjam mencapai $164,000 dan skor FICO rata-rata 768, SOFI menunjukkan komitmen mereka untuk melayani segmen peminjam yang memiliki profil risiko yang rendah. Lebih dari itu, penolakan sekitar 70% aplikasi pinjaman mengukuhkan reputasi SOFI sebagai platform kredit yang selektif dan berkualitas.

Di tengah berbagai spekulasi negatif mengenai industri pinjaman, SOFI menonjol dengan kualitas portofolio pinjamannya. Mereka telah berhasil menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, bisnis pinjaman bisa tumbuh dan berkembang tanpa mengorbankan integritas dan kualitas.

Dalam dunia fintech, kualitas pinjaman menjadi barometer kepercayaan dan keberlanjutan bisnis. Kualitas portofolio pinjaman yang tinggi menunjukkan bahwa SOFI tidak hanya mementingkan pertumbuhan, tetapi juga kestabilan dan integritas jangka panjang — elemen kritis yang diperlukan bagi setiap investor yang mempertimbangkan investasi di sektor fintech.

Finansial Perusahaan

Pendapatan SoFi dibagi pada 3 lini, yaitu Lending, Technology Platform dan Financial Services. 

Kontribusi Segmen terhadap Pendapatan SoFi pada 2022 (Sumber: Bloomberg, 2023)
Kontribusi Segmen terhadap Pendapatan SoFi pada 2022
(Sumber: Bloomberg, 2023)

Lending

Segmen lending pun terbagi menjadi beberapa produk yakni pinjaman pelajar, Kredit Tanpa Agunan dan KPR, mendukung seluruh siklus transaksi, termasuk aplikasi digital dan proses underwriting, persetujuan, pendanaan dan servis. Sejatinya, lini segmen ini adalah pusat bisnis SoFi dimana merepresentasikan sekitar 71% dari seluruh pendapatan mereka di tahun 2022. Sejalan dengan pendapatan SoFi, lending berkontribusi US$664 Juta atau 123% dari seluruh keuntungan SoFi. Hal ini terlihat janggal dikarenakan segmen Financial Services SoFi membukukan kerugian yang membengkak pada tahun 2022.

Platform Teknologi

Segmen platform teknologi milik SoFi terdiri dari Galileo, provider platform teknologi untuk institusi finansial, fintech dan institusi non-finansial, dan Technisys, a cloud-native digital and core banking platform serving financial institutions di Amerika Latin. Segmen ini berkontribusi sekitar 19% dari keseluruhan pendapatan SoFi dengan kontribusi keuntungan sebesar US$76 Juta di tahun 2022. 

Pasalnya, SoFi mendapatkan pendapatan berulang berdasarkan volume, lisensi, dan pendukungan pemeliharaan di bawah kontrak tahun jamak. SoFi melaporkan rekening yang aktif setiap kuartal dan memperoleh sekitar $0,60 pendapatan per rekening per kuartal, yang dimana konsisten seperti perusahaan kartu lainnya seperti Fiserv dan Global Payments.

Financial Services

Tak hanya menawarkan pinjaman, SoFi saat ini mulai menawarkan produk perbankan tradisional melalui segmen Financial Services. Sejatinya, segmen ini menjadi pemberat profitabilitas SoFi dimana membukukan kerugian sebesar US$199 Juta di 2022 dengan kontribusi pendapatan di 10% atau US$167 Juta. 

Meskipun segmen ini terus merugi, financial services tetap menjadi yang terpenting bagi sebuah fintech atau perbankan. Hal ini dikarenakan sumber pendanaan yang paling murah (deposit pelanggan) dan menjadi sarana untuk menjual produk yang memiliki margin tinggi, personal loan. Saat ini, SoFi menawarkan produk bank tradisional seperti savings dan checking melalui produk SoFi Money, layanan perantara melalui SoFi Invest, dan alat pemantauan dan penganggaran kredit melalui SoFi Relay.

Secara keseluruhan, pendapatan dan kerugian bersih SOFI diperkirakan membaik pada tahun 2023 ini oleh para analis. Pendapatan diproyeksikan meningkat 28,7% sementara margin kerugian bersih diperkirakan meningkat dari -19.4% menjadi -8.1% dari tahun sebelumnya.

Revenue dan Contribution Profit SoFi 2020-2023 (Sumber: Bloomberg, 2023)
Revenue dan Contribution Profit SoFi 2020-2023
(Sumber: Bloomberg, 2023)
Net Income SoFi 2020-2023 (Sumber: Bloomberg, 2023)
Net Income SoFi 2020-2023
(Sumber: Bloomberg, 2023)

Valuasi

Tahun 2022 bukanlah tahun yang bagus untuk perusahaan yang melakukan IPO di bawah kategori SPACs dan fintech. Alhasil, saham SOFI pun harus terjun 71% di tahun 2022. Sejatinya, SOFI adalah salah satu saham yang mencetak performa terburuk jika kita bandingkan dengan perusahaan di sektor finance dan fintech, namun masih lebih unggul jika dibandingkan dengan perusahaan yang baru melantai seperti Affirm dan Upstart.

Performa Harga Saham di Sektor Consumer Finance di 2022 (Sumber: Bloomberg)
Performa Harga Saham di Sektor Consumer Finance di 2022
(Sumber: Bloomberg)

Secara fundamental, produk yang ditawarkan SOFI membuat perusahaan berada diantara produk pinjaman konsumen, outsourced card/core processor, dan perbankan ritel. Yuk, simak cara menghitung valuasi SOFI!

Sebagai perusahaan yang masih membukukan kerugian, tidaklah cocok untuk kita membandingkannya dengan P/E ratio. Hal ini dikarenakan E pada P/E ratio berartikan laba bersih sebuah perusahaan, dimana SOFI masih membukukan kerugian. 

Valuasi sebuah perusahaan membutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan keunikan dan karakteristik bisnisnya. P/B (Price-to-Book) biasanya digunakan untuk perusahaan-perusahaan di sektor keuangan. Rasio ini mengukur nilai pasar perusahaan relatif terhadap nilai buku asetnya. Hal ini sangat relevan untuk segmen bisnis yang intinya adalah pengelolaan dan pemberian kredit, seperti Lending dan Financial Services. Mengapa? Karena keandalan dan kualitas aset finansial (seperti pinjaman) menjadi titik fokus utama bagi investor. Dengan mengetahui seberapa tinggi pasar menilai aset bersih sebuah perusahaan, kita bisa mendapatkan gambaran tentang ekspektasi pertumbuhan dan risiko terkait aset tersebut.

Sementara itu, untuk segmen bisnis yang berbasis teknologi dan berorientasi pada pertumbuhan, pendapatan seringkali menjadi indikator kinerja utama. Oleh karena itu, P/S (Price-to-Sales) lebih relevan untuk segmen Platform Teknologi SOFI. P/S memberikan gambaran tentang seberapa tinggi pasar menilai setiap dolar pendapatan perusahaan.

1. Pinjaman Konsumen (Lending) dengan P/B:
SOFI menunjukkan P/B (Price-to-Book) sebesar 1.5x, dengan nilai buku per saham sebesar $5.82 (dari total ekuitas $5528 juta dibagi dengan 948.91 juta saham yang beredar). Jika kita membandingkan dengan kompetitor di industri yang sama:

  • LendingClub (LC) memiliki rasio P/B sebesar 0.6x.
  • Credit Acceptance Corp (CACC) berada di 3.6x.
  • OneMain Financial (OMF) di 1.6x.
  • Upstart (UPST) mencatatkan rasio tertinggi di 4.2x.

SOFI berada di tengah kompetitornya, menunjukkan bahwa pasar menilai aset SOFI lebih tinggi dibandingkan LC namun lebih konservatif dibandingkan CACC & UPST. 

2. Outsourced Card/Core Processor (Platform Teknologi) dengan P/S:
Segmentasi platform teknologi SOFI memberikan kontribusi sebesar 19% dari total pendapatan, atau sekitar $76 Juta. Dengan P/S (Price-to-Sales) rasio 3.3x, ini menunjukkan bagaimana pasar menilai setiap dolar pendapatan yang dihasilkan dari segmen ini. Jika dibandingkan dengan kompetitor di industri yang sama:

  • Fiserv, Inc. (FISV) memiliki rasio P/S 4.2x.
  • Global Payments Inc. (GPN) di 3.6x.

Saat ini, SOFI berada di bawah benchmark, hal ini menunjukkan bahwa SOFI masih relatif lebih murah dibandingkan dengan kompetitor.

3. Perbankan Ritel (Financial Services) dengan P/B:
Di segmen perbankan ritel, SOFI menunjukkan P/B sebesar 1.5x. Jika kita membandingkannya dengan bank-bank ritel besar:

  • JP Morgan Chase (JPM) juga memiliki P/B sebesar 1.5x.
  • Wells Fargo (WFC) lebih rendah di 1.0x.
  • Synchrony Financial (SYF) mencatatkan 1.1x.

Dengan posisi yang sebanding dengan JPM, salah satu bank terbesar di dunia, ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap potensi SOFI di segmen perbankan ritel. Meskipun begitu, segmen ini memiliki kontribusi terkecil terhadap keseluruhan pendapatan SOFI.

Meskipun segmen perbankan ritel memiliki rasio P/B 1.5x yang setara dengan JPM, segmen ini memiliki kontribusi terkecil terhadap pendapatan SOFI. Jika ditinjau dari rasio P/B pada segmen terkuat SoFi, segmen Lending, berada di 1.5x P/B atau 40% lebih rendah dari rerata perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama. Dari rasio P/S pada segmen Platform Teknologi, berada di 3.3x atau 15.4% lebih rendah dari rerata perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama.

Meskipun begitu, konsensus analis mengatakan bahwa harga wajar saham SoFi sendiri saat ini berada di US$10,56, atau lebih tinggi dibanding harga penutupan Rabu (30/8) yakni US$8,74. Hal ini mengindikasikan bahwa harga saham perusahaan lebih murah dibanding pendapat analis. Dengan dominasi di Lending dan potensi di Platform Teknologi, SOFI berpotensi meningkatkan valuasinya di masa depan sehingga Sobat Cuan dapat mengoleksi saham ini saat SOFI memperkuat posisinya di industri Lending atau pinjaman konsumen.

Risiko

Selain analisis dan rekomendasi yang telah diberikan analis terhadap SoFi, terdapat risiko yang perlu diperhatikan investor dalam melakukan investasi pada saham ini. Berikut beberapa risiko yang wajib kamu ketahui sebelum berinvestasi di saham SOFI!

  1. Ketergantungan pada Pinjaman Pelajar: Dengan kembali fokus pada pinjaman pelajar, SOFI menjadi lebih rentan terhadap risiko yang berkaitan dengan sektor pendidikan. Misalnya, kebijakan pemerintah terkait pembiayaan pendidikan atau ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi kemampuan pelajar untuk membayar kembali pinjaman mereka. Dengan pertumbuhan pinjaman pribadi yang kuat, ada potensi risiko bahwa jika kondisi ekonomi memburuk atau tingkat suku bunga meningkat, ini dapat menyebabkan meningkatnya wanprestasi pinjaman, mempengaruhi profitabilitas SOFI.
  2. Kompetisi yang Ketat: Meskipun SOFI memiliki kualitas portofolio pinjaman yang unggul dan potensi pertumbuhan margin yang menjanjikan, persaingan di industri fintech dan perbankan ritel sangat ketat. Perusahaan lain seperti Upstart atau Nerdwallet juga sedang berupaya keras untuk memperkuat posisinya. Jika SOFI tidak mampu mempertahankan atau meningkatkan inovasinya, mereka mungkin akan kalah bersaing.
  3. Risiko Akuisisi: Akuisisi yang dilakukan oleh SOFI menunjukkan potensi pertumbuhan dan diversifikasi portofolio. Namun, mengintegrasikan perusahaan yang diakuisisi ke dalam operasi SOFI bukan tanpa risiko. Mungkin ada tantangan budaya, teknologi, atau operasional yang dapat menghambat pertumbuhan dan mengurangi keuntungan yang diharapkan dari akuisisi tersebut.

Transaksi SOFI di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Fila Faza

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
initiation
Mengulas Aspek Keuangan dan Prospek Microsoft
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1