Dalam berinvestasi, risiko adalah salah satu faktor pertimbangan investor memilih aset investasi. Risiko dalam investasi terkait berbagai dimensi. Karena itu, penting untuk mengetahui seberapa besar risiko dari aset yang dipilih.
Ini karena mengetahui risiko investasi adalah dasar berinvestasi. Letak risiko dan apa perbedaan antara risiko rendah dan risiko tinggi merupakan info dasar yang perlu diketahui.
Meski demikian, belum ada kesepakatan di antara investor tentang apa arti “risiko” dan bagaimana risiko mesti diukur. Sejauh ini, para analis risiko investasi cenderung mencoba menggunakan volatilitas sebagai proksi risiko.
Untuk batas tertentu, hal ini bisa dilakukan. Namun, volatilitas (lonjakan risiko) bisa bervariasi dari waktu ke waktu. Risiko volatilitas ini tentunya juga bergantung pada investasi yang dipilih.
Dengan lebih memahami risiko akan berbeda untuk jangka pendek dan jangka panjang, investor dapat membangun portofolionya berdasarkan risiko dalam investasi.
Baca juga: Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Hidup Bahagia? Ini Kata Pakar
Investasi berisiko tinggi adalah investasi dengan kemungkinan persentase besar kehilangan modal. Artinya, kinerja aset investasi terbilang rendah ataupun peluang kerugian relatif tinggi.
Jika kalian diberi tahu bahwa kemungkinannya hanya 50/50 investasimu akan menghasilkan pengembalian yang diharapkan, kalian mungkin menghadapi investasi cukup berisiko.
Namun, paruh kedua periode waktu investasi adalah hal yang cenderung diabaikan oleh banyak investor. Investor yang baik memahami risiko adalah hal yang berlaku inheren dalam investasi. No risk, no gain.
Analoginya, peluang kematian dalam kecelakaan mobil hanya 1 dari 102, sementara kemungkinan meninggal dalam kecelakaan pesawat sangat kecil, 1 dari 205.552 kasus.
Karena itu, memilih aset yang tepat adalah cara paling pas menghindari risiko yang tinggi.
Dengan investasi berisiko rendah, sangat sedikit yang perlu dipertaruhkan oleh investor. Artinya, bukan hanya memilih investasi yang menghasilkan imbal hasil memadai. Melainkan juga memastikan bahwa tidak ada potensi kerugian dari investasi tersebut.
Komentar investor kenamaan AS, Warren Buffett, seputar ini diringkas sebagai: “Aturan nomor 1: jangan pernah kehilangan uangmu, aturan nomor 2: jangan lupakan aturan nomor 1.”
Beberapa jenis investasi dengan risiko amat rendah di antaranya karya seni, penyimpanan wine, dan kepemilikan barang antik. Per tahunnya, kenaikan rata-rata karya seni berkisar 10,5 persen, sementara wine sebesar 6-15 persen, dan harga barang antik sebesar 21,5 persen.
Selain imbal hasil yang cenderung stabil dan tidak mengikuti pasar uang atau pasar modal, para investor dengan investasi ini juga cenderung sedikit pertaruhannya.
Baca juga: Dukung Isu Sosial Sambil Investasi? Ini Model SRI yang Bisa Kamu Terapkan
Profil risiko investasi digolongkan dalam tiga kategori. Yakni kategori konservatif, moderat, dan agresif. Kategori konservatif cenderung memiliki toleransi rendah atas risiko investasi. Terlepas dari risiko adalah hal yang inheren dalam investasi. Kategori ini cenderung terjadi pada investor pemula karena mereka takut kehilangan dananya.
Sementara, investor moderat cenderung menyukai produk-produk yang menawarkan imbal lebih banyak. Karena mereka tahu bahwa ada prinsip high risk, high return dalam investasi. Profil investor moderat cocok dengan produk-produk yang menawarkan imbal lebih banyak.
Investor dalam kategori agresif adalah mereka yang paling berani mengambil risiko investasi. Bagi mereka, risiko investasi adalah hal yang telah mereka antisipasi. Saat harga saham turun, mereka justru melihat sebagai kesempatan baik untuk menambah portofolio.
Orang dengan profil risiko agresif ini punya tujuan finansial jangka panjang dan cenderung memiliki modal khusus untuk investasi. Termasuk juga, wawasan yang memadai mengenai risiko investasi adalah perkara memahami analisis fundamental dan teknikal dari investasi.
Apa pun jenis profil risiko kalian, pertimbangan khusus untuk risiko investasi adalah pengaruh diversifikasi terhadap risiko portofolio. Diversifikasi portofolio cenderung membantu investor untuk aman dalam mengombinasikan risiko investasi rendah dan tinggi.
Dalam diversifikasi tersebut, investor termasuk juga memasukkan faktor-faktor seperti horizon waktu, pengembalian yang mereka harapkan, dan risiko investasi secara keseluruhan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Sumber: Investopedia, DBS, Diskartes
Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham
Terdampak Wabah Corona, IHSG Masih Terkapar, Saham Blue Chip Pun Anjlok
Borong Saham “Diskon” Saat Pandemi COVID-19, Strategi Cuan Jangka Panjang
Bagikan artikel ini