Menyiapkan dana pensiun adalah tujuan investasi yang paling umum. Agar rencana pensiun berhasil, investasi dana pensiun memang adalah urusan yang perlu dipertimbangkan sejak dini.
Idealnya, portofolio investasi kita hari ini mencakup beberapa keperluan. Keperluan jangka pendek yang bisa kita pergunakan 5-10 tahun mendatang, hingga jangka panjang demi mempersiapkan hari tua.
Karena itu, bagi investor yang ingin mempersiapkan jaminan dana untuk masa tua, penting untuk memiliki setidaknya sebagian dari tabungan pensiun yang tumbuh lebih cepat daripada tingkat inflasi.
Dengan memilih jenis investasi yang dapat menyaingi laju inflasi, kamu dapat meningkatkan daya beli investasimu seiring waktu. Data dari Kiplinger.com menunjukkan bahwa saham adalah produk dengan pengembalian terbaik dari setiap kelas aset dari waktu ke waktu.
Dari 1926 hingga 2018, rata-rata saham mengalami pertumbuhan sekitar 10,1% per tahun, sementara obligasi hanya memperoleh setengah dari tingkat itu.
Baca juga: Minimalisir Risiko Investasi dengan Strategi Dollar Cost Averaging, Begini Caranya!
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 1992, dana pensiun dikelola oleh badan hukum yang menjalankan program dana pensiun. Dana pensiun adalah hak yang diberikan kepada pekerja setelah bekerja dalam tempo waktu tertentu dan diterima setelah memasuki usia pensiun.
Dana ini biasanya diterima dalam bentuk uang dengan besaran sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Perusahaan memungut dana tersebut dari iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan.
Di Indonesia, terdapat beberapa lembaga yang dapat membantu seseorang untuk mempersiapkan dana hari tua. Beberapa produk keuangan di antaranya disediakan oleh perusahaan dana pensiun, JHT (jaminan hari tua) dari BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, jika kamu ingin mengatur keuanganmu secara mandiri, kamu bisa pula membuat portofolio investasi dana pensiun berupa obligasi, saham, maupun reksadana.
Untuk perusahaan dana pensiun, terdapat dua jenis perusahaan utama, yakni Perusahaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Selain yang konvensional, ada pula perusahaan dana pensiun syariah yang mulai berkembang.
Program yang umumnya diusung oleh perusahaan ini menurut ketentuan Otoritas Jasa Keuangan di antaranya Program Pensiun Manfaat Pasti atau PPMP (Defined Benefit) dan Program Pensiun Iuran Pasti atau PPIP (Defined Contribution).
Contoh DPPK di antaranya Dana Pensiun Astra, Dana Pensiun Pertamina, dst. Sementara contoh DPLK terbagi dua yakni DPLK Bank dan DPLK Asuransi, di antaranya DPLK BRI, DPLK Mandiri, ataupun DPLK AIA Financial, DPLK Mega Life, dst.
Tentunya, kamu juga bisa mencoba untuk mengelola dana secara mandiri dengan kelola investasi dana pensiun lewat portofolio
Baca juga: Gaya Hidup Mempengaruhi Rencana Keuangan, Pelajaran dari Generasi Z
Diversifikasi portofolio adalah kunci utama dalam mengelola dana pensiun secara mandiri. Usia 20-an tergolong usia yang baik untuk memulainya. Pada usia-usia ini, kamu dapat mempelajari berbagai ekuitas, seperti saham dan dana dengan kapitalisasi besar, menengah, dan kecil.
Gunakan usia muda ini untuk mencoba investasi tersebut dengan sebaik-baiknya. Karena, setelah kamu berada atau mendekati usia pensiun, risk tolerance alias toleransi risiko mu pun cenderung berubah.
Begitu kamu mencapai usia 40 atau 50-an, kamu akan perlu untuk mulai memindahkan sebagian kepemilikan investasimu ke sektor yang lebih aman. Misalnya, dengan memindahkannya ke obligasi korporasi atau pemerintah, tawaran saham preferen, ataupun instrumen moderat lainnya.
Pada usia tersebut, kamu perlu memilih instrumen investasi yang lebih moderat, yakni masih menghasilkan pengembalian kompetitif dengan risiko lebih kecil daripada ekuitas yang kamu terapkan pada usia 20-30-an.
Investasi alternatif seperti emas, ETF dan derivatif, usaha sektor minyak dan gas, serta aset non-korelatif lainnya dapat membantu mengurangi volatilitas keseluruhan portofoliomu.
Portofolio investasi dana pensiun yang ideal juga perlu dipertimbangkan berdasarkan persentase besaran tabungan pensiun yang sekiranya akan kamu perlukan.
Secara umum, portofolio investasi dana pensiun yang ideal perlu mengandung keseimbangan pertumbuhan pendapatan, dan pemeliharaan modal yang tepat.
Pentingnya setiap karakteristik ini perlu selalu didasarkan pada toleransi risiko, tujuan investasi, dan pertimbangan waktu investasi.
Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Sumber: Investopedia, Finansialku
Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Niat Jadi Kolektor Lukisan Pemula? Ketahui Dulu Risiko Investasinya di Sini!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini