Kita semua tahu, bahwa cara untuk berhemat dan memiliki net worth yang oke seperti miliarder papan atas adalah dengan menabung. Namun, kita juga perlu mengakui, tidak semua dari kita dapat menerapkan cara jitu untuk konsisten menabung.
Bagi sebagian besar orang, kegiatan menabung bukanlah hal yang mudah. Banyak yang beralasan bahwa penghasilannya tiap bulan tidak dapat disisihkan sedikit pun untuk ditabung.
Padahal, sebenarnya, tidak pernah meniatkan untuk mulai menabung atau bahkan menunda-nunda adalah alasan utama mengapa kebanyakan orang gagal menabung. Selain itu, tidak memiliki rencana anggaran yang pasti serta tidak punya prioritas adalah alasan yang kerap kali mendorong ke gaya hidup boros, dan alhasil, menyebabkan gagal menabung.
Jadi, bagaimana, dong, agar bisa menerapkan cara konsisten menabung?
Konon, mengetahui berapa net worth kamu akan memacumu untuk semangat menabung. Kamu sudah tahu, dong, apa itu net worth alias kekayaan bersih karena sudah sering melihat angka net worth para seleb dan miliarder?
Barangkali, yang kamu perlu tahu selanjutnya adalah tentang bagaimana nilai net worth itu diperoleh. Serta, bagaimana caranya konsisten menabung dengan ketentuan nominal tertentu agar dapat mencapai net worth tersebut.
Baca juga: Apa Itu Net Worth?
Net worth atau kekayaan bersih adalah kondisi di mana jumlah asetmu lebih banyak daripada kewajiban (liabilities) yang perlu kamu tanggung. Kewajiban ini dapat berupa utang yang perlu dibayarkan, tagihan tiap bulan, hingga prioritas pengeluaranmu.
Kekayaan bersih tersebut menggambarkan tentang situasi keuanganmu secara keseluruhan. Karena itu, kamu mesti selalu menyempatkan untuk melakukan penghitungan tiap bulannya untuk tahu apakah terjadi “besar pasak daripada tiang” dalam pendapatan dan pengeluaranmu.
Jika kamu dapat melacak kekayaan bersih dari waktu ke waktu dengan teratur, kamu bakal dapat memonitor dan mengevaluasi keadaan finansial secara keseluruhan. Saat itulah, cara konsisten menabung dapat kamu terapkan seirama dengan berapa net worth yang hendak kamu capai.
Net worth sama dengan jumlah aset dikurangi kewajiban (tanggungan/liabilitas). Perbedaan antara nilai total aset dan kewajiban adalah kekayaan bersihmu.
Aset adalah segala sesuatu yang bernilai dan kamu miliki, yang dapat kamu ubah menjadi uang tunai. Contohnya termasuk investasi berupa saham dan obligasi atau batang emas, tabungan serta deposito dalam rekening bank, dana pensiun, hingga properti pribadi dan kendaraan milikmu. Bahkan, aset termasuk juga barang-barang koleksimu. Terkadang, benda tak berwujud seperti koneksi pribadimu (alias kenalanmu) bisa dihitung sebagai aset.
Di sisi lain, kewajiban (liabilities) dapat berupa utang, seperti pinjaman, hipotek, utang kartu kredit, tagihan medis, dan berbagai pengeluaran tiap bulan.
Karena itu, salah satu tantangan dalam menghitung kekayaan bersih adalah menetapkan nilai yang akurat untuk semua asetmu. Berapa angka yang kamu patok untuk figurin atau mobil yang kamu beli tahun lalu, atau bahkan rumah yang kamu cicil sejak 10 tahun lalu? Apakah nilainya akan merosot seiring waktu atau justru meningkat?
Dengan mengetahui “berapa harga” dari segala milikmu itu, kamu dapat menentukan berapa nilai kekayaan bersihmu.
Dari hitung-hitungan di atas, kamu bisa tanyakan, “apakah gue sudah benar sekaya bayangan gue”? Apakah laporan kekayaan bersih dari hitung-hitungan di atas memberikan angka yang positif? Ataukah, sebetulnya kita masih perlu menetapkan cara konsisten menabung untuk terus mempertahankan net worth tersebut?
Dari menghitung aset dan kewajibanmu, lantas coba tentukan apa yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan jumlah asetmu agar dapat melampaui kewajiban yang perlu kamu tanggung. Misalnya, agar utang tidak menumpuk, kamu dapat kurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Bijaknya, kamu tentu tidak hanya perlu menjaga nilai net worth agar tetap bertahan seiring waktu. Namun, juga meningkatkannya. Ingat, ada laju inflasi tahunan yang perlu kita lawan jika ingin tetap mandiri secara finansial.
Bagaimana caranya? Yuk, ketahui saving rate alias tingkat kemampuan menabung. Bagaimanapun, bunga maupun imbal hasil dapat kamu peroleh dari tabungan serta investasi, yang akan membantu menentukan diversifikasi portofolio yang pas untuk tujuan finansialmu.
Baca juga: Apa Itu Pendapatan Bersih?
Setelah mengetahui kesehatan finansial kamu sebenarnya, kamu mungkin bertanya-tanya: Berapa jumlah tabungan yang bisa dialokasikan tiap bulannya?
Saving rate (tingkat tabungan) alias tingkat kemampuan menabung adalah jumlah uang yang dapat kamu tabung setiap bulannya. Persentase ini diperoleh dari total pendapatan kotormu dikurangi dengan berbagai pengeluaran.
Semakin tinggi tingkat tabunganmu, maka semakin banyak uang yang dapat kamu tabung per bulannya. Alhasil, semakin banyak uang yang dapat kamu sisihkan per bulannya, maka semakin banyak pula uang dapat kamu kumpulkan untuk dana darurat, mencapai tujuan finansial tertentu, atau malah untuk masa pensiun.
Tingkat tabungan dapat dihitung dengan membagi jumlah tabungan bulanan dengan pendapatan kotor bulanan. Jadi, jika kamu berpenghasilan Rp10 juta per bulannya (sudah dipotong pajak), dan hanya dapat menabung Rp500.000, persentase tingkat tabunganmu adalah sebagai berikut:
500.000 / 10.000.000 = 0,05 alias 5%
Jika tingkat tabunganmu tiap bulannya tidak teratur, maka kamu bisa menghitungnya dengan mengevaluasinya secara tahunan.
Hitunglah tingkat tabungan tahunanmu dengan membagi jumlah tabunganmu per tahun dengan pendapatan kotor tahunanmu. Anggaplah kamu berpenghasilan Rp10 juta per bulan (sudah dipotong pajak), maka pendapatan tahunanmu sebesar Rp120 juta. Sementara, kamu hanya mampu menabung Rp2,5 juta dalam setahun, maka persentase sebagai berikut:
2.500.000/120.000.000 = 0,02 alias 2%
Angkanya tampak lebih kecil dibandingkan kamu menabung Rp500.000 tiap bulannya, ya?
Idealnya, seiring waktu, kamu perlu meningkatkan persentase tingkat tabungan agar dapat mencapai kemandirian finansial. Cara konsisten menabung diperlukan agar kamu dapat meningkatkan angka tersebut tiap tahunnya.
Untuk memastikan kamu menabung secara pintar, menghitungnya secara kalkulatif seperti cara di atas adalah jalan yang sangat direkomendasikan. Berikut ini hal-hal yang dapat membantumu meningkatkan persentase kemampuanmu menabung tiap bulannya:
Untuk membantu mendiversifikasi portofoliomu, kamu barangkali dapat menempatkan danamu pada beberapa jenis aset berbeda di Pluang. Pluang menawarkan investasi emas, saham S&P 500, dan aset kripto untuk membantumu menabung lebih konsisten!
Selain itu, kamu juga bisa ikutan program Ramadan Nabung Cuan sebagai sarana latihanmu menabung selama bulan suci Ramadan. Tidak cuma menabung, namun kamu juga nantinya bisa mendapat hadiah emas dengan total 3 gram, lho! Kalau tertarik, segera daftar di sini, ya!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia, Savology
Bagikan artikel ini