Dana pendidikan anak adalah hal krusial yang perlu dipersiapkan sejak membina rumah tangga. Berikut tips mudah untuk merencanakannya?
Menjaga keuangan keluarga agar tetap stabil dan terencana bukanlah hal mudah. Sebab, ketika memutuskan berumah tangga, seorang individu tentu juga harus mempersiapkan aspek keuangannya dengan matang, mulai dari anggaran belanja bulanan hingga dana darurat. Bahkan, keluarga pun harus sudah mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini meski belum dikaruniai buah hati.
Namun, mengapa dana pendidikan anak perlu dipersiapkan sejak memulai rumah tangga?
Sobat Cuan tentu sadar bahwa biaya pendidikan tidak murah. Jika diakumulasikan dari jenjang playgroup hingga kuliah, maka biaya yang diemban bisa bernilai jumbo. Bahkan, biaya-biaya tersebut bisa menjadi mimpi buruk bagi orang tua jika mereka ingin anaknya mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah elit dan berkualitas.
Apalagi, inflasi pendidikan selalu terlihat lebih "sadis" ketimbang rata-rata inflasi setiap tahunnya. Oleh karenanya, penting bagi Sobat Cuan yang baru membina bahtera rumah tangga untuk mempersiapkan dana mumpuni sesegera mungkin untuk menjamin kebutuhan pendidikan anak nantinya.
Selain membuat orang tua merasa tenang di masa depan, persiapan dana pendidikan sejak dini pun memiliki banyak manfaat lainnya. Lantas, apa saja manfaat-manfaat tersebut?
Saat ini, biaya pendidikan anak semakin melambung tinggi dari tahun ke tahun. Semakin baik kualitas dan fasilitas belajar yang diinginkan, semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan.
Maka dari itu, jangan kaget jika kini iuran pendidikan jenjang bawah seperti Taman Kanak-kanak (TK) pun kini sangat beragam. Bahkan, ada yang mencapai jutaan rupiah per bulannya.
Oleh karenanya, orang tua yang menginginkan pendidikan terbaik bagi anaknya harus memastikan memiliki dana cukup untuk membiayai baik pendidikan formal maupun non-formal.
Orang tua tentu akan menyisihkan pendapatannya per bulan untuk membayar iuran sekolah sang buah hati. Namun, di saat yang sama, hal itu pun akan mengurangi alokasi anggaran orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Dengan kata lain, kurangnya persiapan dalam menyiapkan biaya pendidikan anak berpotensi membuat keluarga hidup pas-pasan di masa depan.
Sehingga, orang tua harus mempersiapkan dana tabungan sejak dini untuk memangkas pengeluaran pendidikannya per bulan di masa depan. Hal ini akan menjadi sangat krusial bagi orang tua yang memang ingin merencanakan pendidikan berkualitas bagi anaknya di masa depan.
Banyak orang tua yang terpaksa berutang agar bisa membiayai pendidikan anak-anak mereka. Namun, ada alternatif lain untuk menghindari risiko terjebak dalam jerat utang di masa depan, yaitu dengan mempersiapkan tabungan pendidikan anak sejak dini.
Selain menyisihkan dana untuk kebutuhan darurat dan pensiun, alokasi dana untuk pendidikan anak setiap bulan juga sangat penting. Dengan cara ini, kualitas pendidikan si kecil akan lebih terjamin di masa depannya.
Mempersiapkan dana pendidikan anak merupakan hal yang penting bagi setiap orang tua. Namun pertanyaannya, bagaimana cara menentukan jumlah tabungan pendidikan pas yang perlu dikumpulkan orang tua?
Sejatinya, tidak ada ukuran absolut untuk menentukan berapa besar dana pendidikan yang perlu dipersiapkan orang tua. Namun, terdapat beberapa tips yang bisa digunakan orang tua dalam merencanakan tabungan pendidikan anak. Yuk, simak selengkapnya!
Apabila Sobat Cuan berniat untuk menyekolahkan sang buah hati, pertanyaan besar yang mungkin terlontar adalah apakah ingin memilih sekolah negeri atau swasta.
Tentu saja, jika opsi swasta yang menjadi pilihan, maka biaya pendidikan yang harus disiapkan pun bisa menjadi lebih besar, terutama jika sekolah tersebut terkenal dengan fasilitas lengkap dan tenaga pendidik berkualitas internasional. Namun, jika pilihanmu jatuh ke sekolah negeri, maka umumnya biaya yang kamu keluarkan akan lebih sedikit.
Setelah memilih sekolah yang tepat, tahap berikutnya adalah mencari informasi tentang biaya yang dibutuhkan di masa depan.
Pertama, hal yang perlu dilakukan orang tua adalah melakukan survei terhadap sekolah incarannya. Cari tahu berapa biaya pendaftarannya, iuran per bulan, dan biaya-biaya lain yang mungkin diperlukan untuk mendukung kegiatan sekolah anak nantinya.
Kedua, proyeksi biaya yang dibutuhkan di masa depan. Pada umumnya, inflasi pendidikan rata-rata berada di kisaran 10% per tahunnya. Sehingga, Sobat Cuan bisa memproyeksikan pendidikan anakmu di masa depan menggunakan basis tersebut.
Dengan melakukan riset dan kalkulasi ini, kamu akan lebih mudah merencanakan tabungan untuk keperluan pendidikan anak di masa yang akan datang.
Biaya pendidikan tidak hanya terbatas pada biaya pendaftaran dan uang sekolah bulanan saja. Tetapi, terdapat biaya tambahan lainnya yang perlu dipertimbangkan selain aktivitas di sekolah, seperti biaya untuk membeli buku pelajaran tambahan dan biaya les tambahan.
Selain itu, perlu juga dipikirkan biaya-biaya untuk mengembangkan bakat yang dimiliki anak nanti. Misalnya, jika kamu ingin anakmu memiliki bakat di bidang musik, maka kamu perlu mempertimbangkan untuk membelikannya instrumen musik untuk berlatih.
Walaupun belum dapat ditentukan secara pasti, namun kamu perlu menyusun anggaran terkait hal tersebut dan memasukkannya dalam rencana pendidikan anak. Pasalnya, tidak jarang biaya-biaya tersebut justru jauh lebih tinggi daripada biaya sekolah formal.
Setelah melakukan estimasi biaya pendidikan anak, orang tua harus mencari cara untuk mengumpulkannya. Ada orang tua yang memilih untuk menyisihkan penghasilannya untuk tabungan pendidikan, namun ada pula yang memilih cara berinvestasi.
Tetapi, Pluang menyarankan satu opsi yang sangat baik untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, yaitu dengan mengalokasikan dana ke produk investasi reksa dana. Mengapa demikian?
Reksa dana merupakan produk investasi yang terjangkau dan mudah diakses di era saat ini. Apalagi, instrumen investasi ini pun bebas pajak dengan biaya administrasi yang rendah.
Yang terpenting, pada umumnya, rata-rata imbal hasilnya cenderung lebih baik dari tabungan.
Jika Sobat Cuan berencana untuk mengumpulkan dana pendidikan dalam kurun dua hingga empat tahun, maka ada baiknya kamu berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap (RDPT) atau reksa dana campuran. Namun, kamu bisa memilih reksa dana saham jika ingin mengumpulkan dana pendidikan di atas lima tahun.
Untungnya, kamu bisa menemukan produk-produk tersebut di aplikasi Pluang! Di Pluang, kamu bisa menemukan puluhan produk reksa dana mulai dari reksa dana pasar uang (RDPU), RDPT, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Bahkan, kamu juga bisa menemukan reksa dana syariah di aplikasi Pluang.
Dalam kehidupan berkeluarga, tak jarang orang tua mengalami kendala finansial yang tidak terduga. Namun demikian, jangan sampai lupa untuk tetap mengutamakan pendidikan anak dengan memperhatikan alokasi pengeluaran yang tepat.
Agar kegiatan menabung berjalan lancar, orang tua perlu mengevaluasi keuangan secara rutin, misalnya dalam rentang waktu bulanan atau tahunan. Dengan melakukan review pengeluaran secara teratur, orang tua dapat menjaga kesehatan pos keuangan serta memastikan dana yang cukup tersedia untuk membiayai kebutuhan pendidikan anak di masa depan, meskipun kondisi finansial sedang tidak stabil.
Baca juga: Ingin Investasi Jangka Panjang, Perhatikan Dulu 7 Tips Berikut
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini