Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Apa Saja 5 Cara Mitigasi Risiko Trading yang Mudah?
shareIcon

Apa Saja 5 Cara Mitigasi Risiko Trading yang Mudah?

21 Jul 2023, 10:39 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Mitigasi Risiko Trading

Trading adalah kegiatan berisiko, sehingga trader harus bisa mengelola risikonya. Namun, apa saja lima cara mudah mitigasi risiko trading?

Apa Itu Manajemen Risiko Trading?

Trading adalah kegiatan yang penuh dengan risiko, mulai dari risiko kerugian hingga risiko-risiko lainnya. Sehingga, trader pun wajib memitigasi risikonya melalui manajemen risiko.

Hanya saja, apa sih yang dimaksud manajemen risiko dalam trading?

Manajemen risiko sendiri adalah satu proses yang melibatkan identifikasi, analisis, dan mitigasi segala ketidakpastian yang mungkin muncul dalam kegiatan trading. Melalui kegiatan ini, trader akan memantau dan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang mungkin bakal muncul di dalam trading dan menentukan cara memitigasinya.

Dengan kata lain, jika trader berhasil melakukan manajemen risiko, maka ia memiliki peluang yang terbuka lebar dalam meminimalisasi kerugian trading-nya.

Manajemen risiko adalah hal penting di dalam trading. Sayangnya, trader juga kerap melupakan aspek tersebut. Sebagian dari mereka berdalih bahwa menyusun manajemen risiko adalah hal yang rumit. Sementara itu, sebagian lainnya kadang kebingungan untuk menyusun rencana mitigasi risiko trading.

Kendati begitu, menyusun rencana mitigasi risiko trading sejatinya cukup mudah untuk dilakukan. Lantas, apa saja teknik mitigasi risiko trading sederhana yang bisa dilakukan trader?

Baca Juga: Apa Saja 5 Risiko Trading Selain Fluktuasi Harga?

5 Teknik Mitigasi Risiko Trading 

1. Menentukan Rencana Trading

Seorang panglima militer terkenal dari Tiongkok bernama Sun Tzu pernah mengatakan bahwa sebuah kemenangan dalam peperangan akan lebih mudah dicapai jika direncanakan dan diatur melalui strategi yang tepat.

Nah, hal itu pun juga berlaku dalam trading. Seorang trader akan mencapai tujuan trading-nya jika ia mau meluangkan waktu untuk menyusun rencana trading (trading plan) dan strateginya. Sebaliknya, mereka yang gagal dalam trading biasanya tidak memiliki panduan ketika melakukannya.

Dalam trading plan, biasanya trader menuliskan panduan mengenai toleransi risiko, timing, hingga tujuan trading akhir trading-nya. Bahkan, dokumen itu juga menjelaskan kondisi apa saja yang mengharuskan kamu untuk masuk atau keluar pasar.

Jika rencana trading itu sudah tersusun dengan rapih, maka langkah selanjutnya adalah bersikap konsisten terhadap panduan-panduan yang terdapat di dalamnya. Hal ini dimaksudkan agar trader bisa terlepas dari bias emosi ketika menentukan keputusan trading.

2. Tentukan Nilai Kerugian Trading yang Bisa Ditoleransi

Setelah menyusun trading plan, pertanyaan berikutnya yang muncul adalah berapa besar dana yang perlu dialokasikan ketika melakukan trading.

Pertanyaan ini menjadi penting lantaran jumlah modal menentukan besaran cuan atau rugi yang diterima nantinya. Semakin besar modal trading, maka semakin besar pula peluang cuan yang didapat. Namun, hal itu pun bisa berbuah pada kerugian parah jika harga aset tak bergerak sesuai harapan.

Ketika menentukan modal dalam satu kali sesi trading, trader aktif biasanya menggunakan aturan yang disebut sebagai "Rumus 1%".

Rumus ini menjelaskan bahwa trader sejatinya tidak boleh mengalokasikan lebih dari 1% dari total depositnya di akun trading ketika melakukan trading satu aset tertentu. Tujuannya, tentu saja untuk meminimalisasi kerugian trading ketika harga aset terjerembab.

Sebagai contoh, jika Sobat Cuan memiliki deposit sebesar Rp100 juta di akun trading, maka kamu hanya diperkenankan untuk memasang posisi tidak lebih dari Rp1 juta di trading satu aset tertentu. Sehingga, tak hanya bisa meminimalisasi kerugian trading, rumus ini juga memungkinkanmu untuk menggunakan sisa dana deposit untuk trading di jenis aset lainnya.

Namun, rumus tersebut sejatinya akan lebih efektif jika kamu memiliki deposit yang cukup besar di akun trading-mu.

Bagi trader bermodal cekak, langkah terbaik untuk menentukan modal dasar trading adalah mengukur seberapa besar kerugian maksimal yang bisa ditoleransi dan diiklaskan sepanjang trading. Hal ini tentunya sangat tergantung dari profil risiko dan tujuan trading masing-masing trader.

Baca Juga: Apa Saja Dua Jenis Kerugian Umum dalam Trading?

3. Menetapkan Tingkat Stop-Loss

Dalam trading, seorang trader tak bisa mengelak dari yang namanya koreksi harga.

Kadang kala, koreksi harga tersebut berlangsung singkat sehingga harga aset memantul dengan cepat. Namun, ada kalanya pula situasi tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Jika koreksi berlangsung terus menerus, maka nilai portofolio trading bisa semakin terlihat kian mengenaskan.

Menyikapi kondisi ini, trader pun harus menentukan titik Stop Loss, yakni sebuah order di mana trader akan menjual asetnya secara otomatis di titik harga tertentu yang berada di bawah harga belinya. Dengan demikian, trader pun bisa membatasi nilai kerugiannya dan terhindar dari rasa panik ketika harga aset bergerak menukik ke bawah.

4. Mendiversifikasi Portofolio

Dunia investasi mengenal pepatah yang mengatakan bahwa "jangan taruh semua telur di satu keranjang". Pepatah itu pun berlaku pula di kancah trading, di mana sang trader disarankan jangan menaruh semua modalnya untuk trading di satu aset saja agar tidak mengalami kerugian parah ketika nilai aset tersebut terjun bebas.

Oleh karenanya, trader sangat disarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio trading-nya.

Dalam investasi dan trading, diversifikasi adalah langkah mitigasi risiko yang mudah dilakukan dan terbukti efektif mencegah penurunan nilai portofolio.

5. Mengukur Volatilitas Harga Aset

Langkah mitigasi risiko trading berikutnya adalah dengan melihat data pergerakan harga aset antar waktu dan mengidentifikasi tingkat volatilitas harganya. Hal ini bermanfaat bagi trader untuk memetakan potensi return atau rugi yang bakal ia dapat ketika melakukan trading.

Dengan melakukan langka tersebut, trader diharapkan tidak mudah kelabakan ketika melihat penurunan harga aset. Begitu pun sebaliknya. Pengukuran volatilitas juga sepatutnya membuat trader tidak mudah terlena ketika melihat harga aset reli tanpa henti.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, Avatrade

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Bagaimana Memanfaatkan Hidden Bullish Divergence dalam Trading?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1