Selamat sore, Sobat Cuan! Jelang akhir pekan di tanggal muda, IHSG dan kripto justru lemas tak berdaya. Apa yang terjadi? Simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada penutupan pasar modal minggu ini, Jumat (28/10). Kabar baik dari Paman Sam yang berhasil lolos resesi membuat IHSG terperosok 0,5% atau 35,72 poin menjadi 7.056,04.
Bureau of Economics Analysis (BEA) Amerika Serikat kemarin mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III 2022. Tercatat, ekonomi AS berhasil tumbuh 2,6%, lebih tinggi dari konsensus para ekonom yakni 2,3%. Capaian tersebut juga membuat AS resmi keluar dari resesi setelah dua kuartal berturut-turut tumbuh negatif.
Tingginya capaian pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat membuat investor ketar-ketir. Mereka khawatir The Fed bakal makin ngegas menaikkan bunga acuannya, alih-alih mengerem seperti harapan pelaku pasar.
Di samping itu, investor pun tampaknya masih menunggu rilis laporan keuangan sejumlah emiten yang membuat transaksi hari ini kurang bergairah. Tercatat, sebanyak 348 emiten hari ini turut terseok bersama IHSG. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi salah satu emiten yang terkoreksi paling dalam, yakni 370 poin atau 6,92% menjadi Rp4.950 per lembar saham.
Meski terseok sepanjang hari, IHSG masih sempat menembus level psikologisnya yakni 7.100 pagi tadi. Sepanjang hari terdapat 184 emiten yang tetap menunjukkan performa baik, diantaranya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Sumber Alfaria Jaya Tbk.
Baca Juga: Pluang Pagi: Ekonomi AS Membara, Tapi Saham AS & Kripto Tak Bernyawa
Nilai aset kripto masih berguguran seperti tadi pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 15.09 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar masih saja terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Pelemahan aset kripto kali ini dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu akan melakukan aksi serok cuan (profit taking) setelah nilai aset kripto reli kencang kemarin. Mereka sepertinya buru-buru melancarkan hal tersebut lantaran tidak yakin bahwa aset kripto akan bergerak bullish dalam jangka pendek
Terlebih, pelaku pasar sepertinya masih mencerna data pertumbuhan ekonomi AS yang mencapai 2,6% di kuartal III atau lebih baik dari ekspektasi analis.
Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi kinclong seharusnya menjadi sentimen positif bagi investasi aset berisiko, termasuk aset kripto. Namun, di sisi lain, hal tersebut juga bisa mendorong bank sentral AS, The Fed, untuk semakin ngotot menaikkan suku bunga acuannya demi meredam inflasi. Sobat Cuan bisa melihat korelasi antara harga aset kripto dan kebijakan moneter di artikel berikut.
Baca Juga: Pluang Insight: Belanja Bengkak Bikin Laba Meta Platforms Terkoyak
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini