Selamat sore, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil melaju sore hari ini meski sempat menemui jalan terjal. Sementara itu, pasar kripto lagi menikmati masa bulan madunya. Apa yang terjadi di kedua pasar tersebut? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG pamit undur diri dari sesi perdagangan Senin (30/5) di level 7.037,56 poin, tumbuh tipis 0,16% dibanding penutupan Jumat (27/5). Meski berhasil finish di zona hijau, nyatanya sang indeks domestik harus menemui jalan terjal. Pasalnya, IHSG terlihat "berenang-renang" di zona merah 30 menit setelah pembukaan hingga menjelang penutupan pasar.
Pelaku pasar terlihat sedang getol melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada hari ini. Mereka tentu tergiur untuk merealisasikan cuannya setelah sang indeks domestik kembali menembus level 7.000 di akhir pekan lalu.
Untungnya, sentimen eksternal berhasil menopang IHSG untuk kembali melipir ke teritori positif.
Salah satu sentimen eksternal yang mendongkrak kinerja IHSG adalah situasi ekonomi AS yang membuat pelaku pasar makin nafsu memborong saham-saham AS. Sebagai buktinya, trio indeks Wall Street kompak reli kencang akhir pekan lalu setelah melihat data inflasi AS yang melandai.
Pekan kemarin, Biro Analisis Ekonomi AS merilis bahwa tingkat inflasi tahunan AS jika dilihat dari pengeluaran konsumsi masyarakat (Personal Consumption Expenditure/PCE) mencapai 4,9% pada April. Hal ini mengindikasikan bahwa inflasi AS perlahan melambat dan mungkin membuat The Fed untuk lebih kalem dalam melancarkan aksi moneternya.
Sentimen ini pun menjadi berkah untuk bursa kawasan Asia. Lihat saja, indeks Nikkei225 Jepang dan Hang Seng kompak ditutup masing-masing di atas 2% pada hari ini. Sementara itu, nilai indeks STI Singapura sukses melonjak 0,29%.
Kendati IHSG berhasil comeback, namun investor asing malah terlihat jaga jarak dengan pasar domestik. Sikap ini tercermin dari nilai jual bersih asing (net foreign sell) sebesar 9,4 miliar di pasar reguler pada hari ini.
Mereka terlihat paling banyak melego saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp285,2 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melepas saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) masing-masing Rp86,1 miliar dan Rp43,2 miliar.
Di sisi lain, pelaku pasar juga lahap menyantap saham dua bank pelat merah, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masing-masing sebanyak Rp127,5 miliar dan Rp113,7 miliar. Selain itu, mereka juga tampak doyan memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp113,7 miliar.
Baca juga: Kabar Sepekan: Subsidi Minyak Goreng Dicabut, Ekonomi AS Kalang Kabut!
Cuaca cerah untungnya masih menggantung di atas langit pasar kripto pada Sore hari ini. Melansir Coinmarketcap pukul 15.29 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses berakhir di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Dari sisi teknikal, fokus pelaku pasar hari ini secara umum memang mencoba membawa harga-harga aset kripto menembus titik resistance-nya. Pasalnya, mereka menganggap pergerakan harga aset kripto terbilang maju-mundur untuk periode yang cukup lama.
Terlebih, situasi makroekonomi saat ini terbilang cukup mendukung reli harga-harga aset kripto.
Asal tahu saja, nilai indeks Dolar AS saat ini terus melandai, sehingga pelaku pasar pun memilih melepas Dolar AS dan menempatkan dananya di pasar aset berisiko. Sekadar informasi, pergerakan nilai Dolar AS memang punya korelasi negatif dengan aset kripto selama ini.
Kemudian, pelaku pasar tampaknya kian pede nyemplung di pasar kripto setelah kecemasan mereka atas ketidakpastian ekonomi, khususnya kebijakan moneter agresif The Fed, perlahan mereda.
Tapi, sampai kapan reli kripto hari ini akan berlanjut? Nah, beberapa analis masih pecah pendapat ketika menjawab pertanyaan tersebut.
Di satu sisi, analis kripto The DeFi Edge seperti dikutip Cointelegraph mengatakan bahwa trader yang bersifat "aji mumpung" akan keluar dari kondisi bear market. Sehingga, pasar kripto akan berisikan investor dan trader yang dianggap "berkualitas" dan mampu mendorong performa apik pasar kripto dalam jangka waktu yang "lumayan".
Namun, di sisi lain, kepala strategi teknikal Fundstrat, Mark Newton, mengatakan bahwa pasar kripto masih berpotensi terseret lantaran faktor kebijakan The Fed.
Ya, meski The Fed kemungkinan akan bertindak tidak seagresif sebelumnya, namun otoritas moneter AS tersebut belum memberikan keputusan resmi terkait hal tersebut.
Baca juga: Pasar Sepekan: Altcoin Babak Belur Kala Saham AS & IHSG Kian Subur!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini