Harga emas di pasar spot pada hari ini, Rabu (2/6) pukul 09.00 WIB, melemah 0,16% ke US$1.900,1 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,16% ke US$1.902 per ons.
Dengan demikian, harga emas terbilang melemah setelah menduduki puncak tertingginya sepanjang tahun ini US$1.916 per ons pada Selasa (1/6).
Pelemahan harga emas hari ini dipicu oleh menguatnya tingkat imbal hasil obligasi AS. Pada Rabu pagi, yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di angka 1,61% atau menguat dibanding 1,58% kemarin.
Menguatnya yield tersebut membuat investor kembali berburu obligasi pemerintah AS dan perlahan meninggalkan emas. Penjelasan lengkap tentang hubungan harga emas dan yield obligasi pemerintah bisa dibaca di artikel berikut.
Meski demikian, musuh bebuyutan emas lainnya yakni nilai dolar AS tidak merongrong pergerakan harga emas hari ini. Pada Rabu pagi, nilai indeks dolar AS ada di angka 89,89 atau di bawah angka 90.
Melemahnya dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas meningkat, dan kemudian mengerek harganya.
Baca juga: Awali Pekan, Harga Emas Hari Ini Kokoh di Atas US$1.900
Harga sang logam mulia sedikit redup setelah tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai terpancar dari Amerika Serikat. Hal ini terlihat dari data IHS Markit yang menunjukkan bahwa indeks manufaktur AS mencapai 62,1 pada Mei, atau naik dari posisi 60,5 di April.
Kenaikan ini merupakan yang terkuat selama indeks tersebut ada selama 14 tahun terakhir. Terdongkraknya indeks manufaktur AS disebabkan oleh kenaikan permintaan dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi (reopening).
Di satu sisi, sinyal-sinyal pertumbuhan ekonomi ini bisa memberi petunjuk soal potensi kenaikan daya beli di masa depan. Alhasil, inflasi tinggi ke depan pun diperkirakan tak akan terbendung. Biasanya, di saat-saat seperti ini, investor akan mulai mengalihkan perhatiannya ke emas.
Hanya saja, pasar ekuitas nampaknya tak merespons sinyal-sinyal inflasi tersebut. Hal tersebut tercermin pada penutupan pasar Selasa (1/6) di mana indeks Dow Jones Industrial Average malah naik 0,13% ke 34.575.
“Selain itu, investors mungkin juga berpikir bahwa bank sentral AS The Fed akan mempercepat pengetatan kebijakan moneter dari yang diantisipasi sebelumnya,” ujar hillip Streible, chief market strategist Blue Line Futures dikutip dari Reuters.
Setelah ini, investor akan menanti-nanti data ketenagakerjaan AS terbaru yang sedianya akan dirilis pada Jumat (4/6). Data ini akan memberi petunjuk ihwal apakah pemulihan ekonomi di AS memang benar-benar ajeg atau kembali memberi sinyal yang meragukan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Stagnan Seiring Investor Antisipasi Data The Fed
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini