Kredit pasif merupakan jenis pinjaman yang tidak memiliki sifat produktif. Lalu, seperti apa contohnya? Ketahui di sini.
Kredit pasif adalah istilah yang merujuk pada status pinjaman seseorang yang belum sepenuhnya terbayar. Ini mencakup jumlah uang yang masih harus dibayar kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. Dalam konteks ini, kata 'pasif' mengacu pada kewajiban untuk melunasi pinjaman.
Di dalam kredit jenis ini, peminjam memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban kepada pemberi pinjaman. Ketika seseorang meminjam, mereka memiliki "kredit pasif," sementara pemberi pinjaman memiliki "kredit aktif" atau aset yang menghasilkan pendapatan.
Jadi secara sederhana, kredit pasif adalah kewajiban yang harus dipenuhi, sedangkan kredit aktif adalah aset yang dipegang oleh pemberi pinjaman.
Baca juga: Simak 10 Cara Dapatkan Penghasilan Pasif dari Aset Kripto!
Dalam dunia perbankan, ada dua jenis produk kredit yang umum diketahui, yaitu kredit aktif dan kredit pasif. Meskipun keduanya sama-sama berupa produk kredit, namun ada perbedaan mendasar yang perlu dipahami.
Adapun yang dinamakan kredit aktif adalah jenis pinjaman yang bersifat produktif dan biasanya digunakan untuk mengembangkan usaha. Sebaliknya, kredit pasif adalah pinjaman yang menyediakan layanan dari tabungan atau dana nasabah yang bersifat tetap dan tidak bergerak.
Sifat tetap dari kredit pasif ini disebabkan karena pinjaman ini hanya dipakai ketika butuh saja, tidak secara aktif digunakan.
Perbedaan lainnya terletak pada jenis layanan yang diberikan. Kredit aktif memberikan berbagai macam jangka waktu, seperti jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tergantung dengan kebutuhan nasabah. Contoh produk kredit aktif meliputi rekening koran, kartu kredit, letter of credit, dan kredit dokumenter.
Di sisi lain, kredit pasif menyediakan layanan berupa deposito berjangka, giro, simpanan atau tabungan, dan sertifikat deposito.
Inti dari perbedaan kedua jenis kredit ini adalah pada sifat dan jenis layanan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan nasabah.
Beberapa ciri utama yang terdapat pada kredit pasif meliputi:
Baca juga: Mau Raih Passive Income? Yuk, Investasi di 3 Instrumen Berikut!
Kredit pasif menawarkan beragam jenis dengan ketentuan-ketentuannya masing-masing. Berikut adalah beberapa produk bank yang termasuk dalam kategori kredit jenis ini:
Giro merupakan simpanan uang dari nasabah yang dapat diambil melalui bilyet giro. Selain sebagai alat pembayaran yang diakui oleh pemerintah, giro juga berfungsi sebagai surat perintah untuk membalikkan dana antar rekening.
Berbeda dari tabungan biasa, deposito berjangka tidak dapat ditarik sewaktu-waktu. Penarikan dana harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jenis simpanan ini memungkinkan penyetoran dan penarikan dana setiap saat, memberikan kemudahan dan efisiensi bagi nasabah. Dengan adanya layanan ATM 24 jam, nasabah dapat melakukan penarikan kapan pun diperlukan.
Sertifikat deposito adalah bentuk utang dari bank kepada investor dengan prinsip hampir mirip dengan deposito. Namun, ada perbedaan dasar di antara keduanya. Bank memberikan bunga tinggi pada investor sebagai imbalan atas pinjaman uang dengan jangka waktu tertentu sesuai ketentuan.
Loan deposit adalah dana yang dipinjamkan ke bank lain, bukan kepada nasabah. Dana tersebut dititipkan pada bank lain dan dapat ditarik sewaktu-waktu.
Deposito ini memiliki jangka waktu minimal tujuh hari dan maksimal kurang dari satu bulan untuk pencairannya. Dengan persyaratan minimal dana sebesar Rp50 juta, jenis deposito ini dapat dikeluarkan atas nama pribadi atau kelompok, namun ketentuannya berbeda-beda tergantung bank yang bersangkutan. Besar bunga yang diberikan bisa dinegosiasikan antara bank dan nasabah.
Deposito ini digunakan untuk memperpanjang nominal deposit di luar negeri. Cocok bagi mereka yang tinggal atau bekerja di luar negeri. Ketika jatuh tempo, jangka waktu deposit otomatis diperpanjang sesuai kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam dunia keuangan, manajemen kredit pasif menjadi salah satu hal penting untuk dipahami dan dikelola dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
Sebelum meminjam, penting untuk memahami dengan teliti seluruh syarat dan ketentuan dari kredit tersebut. Perhatikan suku bunga, durasi pinjaman, dan juga hukuman jika pembayaran terlambat.
Tetapkan komitmen untuk selalu patuh pada jadwal pembayaran yang telah ditentukan. Melakukan pembayaran tepat waktu sangat penting, karena keterlambatan bisa menimbulkan biaya tambahan dan merusak reputasi kredit kita.
Buatlah rencana kapan kamu akan melakukan pelunasan dengan mempertimbangkan penghasilan, pengeluaran, dan kebutuhan hidup bulanan. Dengan rencana yang matang, kita dapat mengelola kredit dengan lebih mudah.
Mungkin kamu bisa mencoba untuk tidak terlalu bergantung pada satu jenis kredit saja. Dan sebisa mungkin, diversifikasikan kredit yang saat ini kamu miliki agar bisa meminimalisir risiko yang akan terjadi kedepan.
Pemahaman tentang kredit pasif merupakan pengetahuan esensial dalam dunia keuangan. Mengenali perbedaan antara kredit pasif dan kredit aktif, serta ciri-ciri dan jenis-jenisnya akan membantu kita menjalani kehidupan finansial dengan lebih sehat dan berkelanjutan.
Dengan menerapkan manajemen kredit yang baik, kita dapat mencapai stabilitas keuangan dan mengelola kredit dengan lebih efektif.
Baca juga: Mengenal Kredit Aktif, Jenis-jenis, dan Manfaatnya bagi Ekonomi
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini