Sepintas melihat istilahnya, kalian barangkali bertanya-tanya mengenai apa perbedaan stakeholder vs shareholder? Tentu kalian tahu. Kedua entitas tersebut sangat penting dalam dunia investasi. Yuk, kenali pengertian stakeholder dan shareholder lebih dalam!
Stakeholder vs shareholder selalu ada dalam sebuah perusahaan. Meskipun mereka memiliki nama yang sama, namun investasi mereka di perusahaan terbilang berbeda.
Seringkali stakeholder vs shareholder memiliki kepentingan yang bertolak belakang atau bersaing. Hal tersebut sangat tergantung pada hubungan mereka dengan organisasi atau perusahaan. Shareholders selalu berperan sebagai stakeholder, namun pengertian stakeholders tidak selalu menjadi shareholders.
Meskipun demikian, stakeholder vs shareholder sama-sama memiliki kemampuan untuk memengaruhi pengambilan keputusan di suatu perusahaan.
Kedua hal di atas hanyalah sebagian kecil pengertian stakeholder dan shareholder. Simak ulasan di bawah ini ya untuk memperdalam pemahaman stakeholder vs shareholder.
Baca juga: Dengan Aset Rp350,29 T, Astra International Miliki Aset Tertinggi Perusahaan Manufaktur
Ada beberapa faktor kunci yang membedakan kedua entitas tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan peran serta kepentingan mereka di suatu perusahaan.
Shareholder atau pemegang saham bisa berupa perorangan, perusahaan, maupun institusi yang memiliki setidaknya satu saham perusahaan. Misalnya, shareholder juga bisa seorang investor yang berharap harga saham akan meningkat, sehingga dia bisa memiliki biaya pensiun.
Shareholder juga memiliki hak untuk melakukan pemungutan suara, serta hak untuk mempengaruhi manajemen perusahaan. Satu hal yang perlu diingat, meski shareholder memiliki perusahaan, namun mereka tidak bertanggung jawab terhadap hutang perusahaan.
Sementara itu, untuk mengetahui perbedaan antara stakeholder vs shareholder, kalian perlu paham pengertian stakeholder atau pemangku kepentingan merupakan orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Kita bisa mengidentifikasi stakeholder sebagai:
Lantas apa perbedaan utama stakeholder dan shareholder? Perbedaannya adalah shareholder dapat menjual saham mereka dan kemudian membeli saham yang berbeda. Ini karena mereka tidak memiliki kebutuhan jangka panjang untuk perusahaan.
Sementara itu, stakeholder terikat pada perusahaan untuk jangka waktu yang lebih lama, serta dengan alasan kebutuhan yang lebih besar.
Kepentingan keduanya pun kadang bertolak belakang. Misalnya ketika perusahaan melakukan pencemaran lingkungan dalam proses produksinya.
Secara hitungan, mungkin hal tersebut dapat meningkatkan profit dan shareholder akan menikmati hasilnya. Namun, dari sisi operasional dan manajemen, hal tersebut merupakan masalah. Dan stakeholder harus memutar otak untuk menyelesaikannya.
Nah, bagaimana, sudah mulai tercerahkankan tentang stakeholder vs shareholder?
Baca juga: Perusahaan Incaranmu Melantai di Bursa Saham? Ini Tips dan Trik Membeli Saham IPO
Itu merupakan pertanyaan yang sulit. Dan banyak orang pula sudah memperdebatkannya.
Haruskah bisnis hanya fokus terhadap profit? Atau apakah bisnis juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungan? Dua hal tersebut dikenal sebagai shareholder theory dan stakeholder theory.
Jadi bagaimana membedakan stakeholder vs shareholder dengan skema-skema tertentu?
Shareholder theory mengklaim manajer perusahaan memiliki tagging jawab utama untuk memaksimalkan return. Ekonom Milton Friedman memperkenalkan ide ini pada tahun 1960-an. Intinya, dia menyatakan bahwa korporasi bertanggung jawab terhadap pemegang sahamnya.
Di sisi lain, stakeholder theory berargumen jika tugas manajer bisnis secara etis adalah untuk bertanggung jawab kepada shareholder sekaligus kepada komunitas, baik mereka yang terdampak dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan perusahaan.
Ketika shareholder berpikir tentang profit, itu tidak berarti mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan. Proses pendatangan profit tersebut harus legal dan dilakukan melalui praktik yang tidak menipu. Kegiatan amal adalah salah satu strategi yang sering digunakan untuk mendatangkan shareholder.
Selanjutnya, stakeholder theory juga menjelaskan bahwa stakeholder juga memiliki tanggung jawab sosial. Hal ini menjadi tantangan bagi pemangku kepentingan. Karena mereka harus memenuhi keuntungan minimal bagi perusahaan, dan memastikan harmonisasi semua entitas yang terlibat.
Terakhir, dimanakah kalian harus fokus? Apakah di shareholder theory atau stakeholder theory? Jawabannya sangat tergantung pada minat utama kalian.
Umumnya, investor melakukan metode hybrid atau menggabungkan kedua teori. Hal ini dikarenakan tiap-tiap teori memiliki kekuatan yang berbeda untuk setiap bisnis.
Jadi, sudah tidak bingung lagi kan dengan stakeholder vs shareholder ini? Selanjutnya, kalian perlu menggali apa minat utama kalian, demi investasi yang maksimal!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Project Manager
Atur Stabilitas Keuangan Masa Pandemi, Ketahui 5 Kebijakan Moneter BI
Jangan Ditiru! Ini 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Investor Pemula
Bagikan artikel ini