Resesi adalah salah satu efek yang ditakutkan para ekonom sebagai dampak penyebaran COVID-19. Lantas, bagaimana cara kita mengatasi resesi ekonomi?
CNBC International (22/04) memberitakan jika Korea Selatan mengalami resesi ekonomi sebagai dampak dari virus korona. Sebelumnya, ada Iran yang mengajukan pinjamkan ke International Monetary Fund (IMF) guna memerangi korona.
Pemerintah telah mengeluarkan Perppu tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan per 31 Maret 2020 lalu. Selain memprioritaskan bidang kesehatan jaminan sosial, perppu tersebut mengatur kebijakan moneter dan sektor keuangan supaya bisa menopang stabilitas perekonomian nasional. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan beberapa paket program penanganan korona yang siap diimplementasikan.
Resesi adalah sesuai yang mungkin terjadi. Tugas kita sebagai warga negara adalah membentengi diri dengan mengetahui cara mengatasi resesi ekonomi. Simak tips di bawah ini, ya!
Baca juga: Tetap Tenang di tengah Fluktuasi Pasar Akibat COVID-19, Ini 3 Triknya
Jika kalian rutin mengikuti berita, maka kata resesi pasti sudah tidak asing lagi. Faktanya, sudah ada banyak resesi yang terjadi sejak 1945.
Resesi adalah keadaan di mana sebuah perekonomian sebuah negara mengalami penurunan selama dua kuartal secara berturut-turut atau selama satu tahun. Seperti efek domino, resesi bisa menyebar ke negara-negara lain.
Resesi bisa terjadi pada negara mana saja, termasuk negara kaya, seperti Amerika dan Cina. Di Amerika sendiri, resesi terakhir yang berakhir pada 1 Juli tahun 2019 lalu telah berlangsung selama 121 bulan.
Salah satu bentuk resesi adalah penurunan nilai mata uang, seperti yang terjadi di Venezuela pada 2019. Tidak hanya mematikan ekonomi, resesi juga menyebabkan perubahan cara hidup. Orang Venezuela kembali ke cara kuno dengan melakukan barter. Hal ini dilakukan karena nilai mata uang mereka tidak berarti sedangkan harga kebutuhan pokok menjadi tidak masuk akal.
Selain itu, resesi bisa juga berarti dengan penurunan ekonomi. Kita bisa melihat kasusnya Meksiko yang mengalami penurunan ekonomi sebesar 0,3 persen.
Penyebab resesi pun bisa bermacam-macam, baik dari dalam dan luar negara tersebut. Ekonomi Turki terjerembab sebagai akibat dari polemik politik di Hong Kong yang menyebabkan resesi di wilayah tersebut.
Jangan panik! Simak tips di bawah ini sebagai cara menghadapi kemungkinan terburuk resesi ekonomi.
Baca juga: Dibayangi Covid-19, Bagaimana Nasib Fluktuasi Pasar Obligasi di Indonesia?
Dengan perkembangan teknologi, kita bisa mengetahui bagaimana dan alasan apa yang menyebabkan resesi. Namun, kita tidak tahu bagaimana dan sejauh apa resesi memengaruhi kehidupan seseorang.
Ada sembilan strategi yang dapat kalian aplikasikan untuk menghadapi masa resesi.
Kalian bisa meningkatkan intensitas menabung dana darurat di masa resesi. Atau meningkatkan jumlahnya, misalnya dari awal yang hanya tiga bulan biaya hidup, menjadi enam bulan. Percayalah, strategi akan menyelamatkan kalian pada saat krisis.
Memiliki rencana utang dalam jangka panjang bukan pilihan bijak dalam resesi. Misalnya kalian yang memiliki kartu kredit. Melunasi tagihan kartu kredit bisa membantu meningkatkan tabungan kalian.
Jika kalian ingin memotong atau bahkan menghilangkan pengeluaran sekunder yang tidak urgent, maka sekarang adalah waktu yang tepat.
Punya rencana membeli rumah atau mobil? Tahan dulu. Salah satu faktor orang jatuh dalam masa krisis adalah melakukan pembelian besar, tepat sebelum resesi.
Eits, ini tidak berarti kalian membuang kepemilikan saham ya. Namun, ada baiknya kalian memikirkan ulang portofolio ke alternatif yang lebih aman. Misalnya, stok dividen tinggi, real estate investment trust (REITs), dan saham perusahaan pare down.
Kalian tidak harus menjual investasi untuk mengumpulkan kas. Tetapi, kalian mengumpulkan investasi baru dalam bentuk tunai atau setara kas.
Resesi adalah pengurangan pegawai. Untuk itu, kalian perlu meningkatkan bargaining sehingga perusahaan mau mempertahankan kalian. Caranya, bisa dengan mengambil pelatihan yang bersertifikat.
Semakin cepat mengumpulkan kas, maka akan semakin baik. Kalian bisa memanfaatkan kemampuan yang selama ini terpendam atau mengembangkan hobi yang ada.
Tidak bisa dipungkiri jika orang pasti akan khawatir dengan resesi. Dan cara menghadapinya adalah dengan don’t be panic! Memiliki serta mengamalkan positive mindset akan menghindarkan kalian dari masalah.
Ingatlah resesi adalah selingan dan hanya terjadi sementara waktu. Dan pasti kalian akan mengalami guncangan dalam pelaksanaannya, itu wajar. Namun, kita pasti bisa melalui resesi ini bersama-sama!
Sumber: Modal Rakyat, Good Financial Cents
Demi Nawacita, Jokowi Kembangkan Tol Laut untuk Pengembangan Daerah Terpencil
Ini 7 Kostum Halloween Termahal di Dunia, Supreme Edition Iron Man Salah Satu Peringkat Teratas!
Berpenghasilan Lebih Besar dari Laki-laki, Ini Caranya jadi Wanita Karier Sukses!
Di Tengah Perang Dingin Teknologi AS-Tiongkok, 5G Huawei Optimis Akan Meledak di Pasar
Perbankan Terimpit Persaingan Fintech, OJK Dukung Merger Bank di Indonesia
Bagikan artikel ini